Dosen Zaman Now, Harus Move On

Dosen Zaman Now, Harus Move On

Pola pembelajaran, khususnya di perguruan tinggi kini harus berubah secara mendasar. Materi-materi tentang konsep dan definisi-definisi, sangat mudah diperoleh melalui internet dan dapat diakses mahasiswa setiap saat, termasuk saat kuliah berlangsung. Sehingga kini dosen dituntut bisa menjadi fasilitator untuk kemajuan mahasiswa. Untuk itu dosen di zaman now harus move on, kata Dr. Totok Prasetyo, B.Eng., M.T., Direktur Pembinaan Kelembagaan Perguruaan Tinggi, Direktorat Jendral Kelembagaan IPTEK & DIKTI KemenristekDikti RI, saat memberi kuliah umum kepada Dosen-dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) di Kampus 1 UTY pada hari Jum’at 8 Maret 2019.
Totok menyampaikan bahwa kini proses pendidikan dituntut kreatif, karena mahasiswa jaman sekarang lebih maju. Saat ini dosen dituntut lebih kreatif dan ‘banyak akal’ agar bisa memahami arah jati diri mahasiswa, ungkap Totok Prasetyo. Lebih lanjut ia menuturkan bahwa dengan adanya kemajuan jaman saat ini, dosen harus membuka wawasan, meningkatkan kompetensi diri dan harus mau berubah. Kepada Dosen-dosen UTY Totok Prasetyo memberikan motivasi dan berpesan dengan mengatakan “open your mind, make up your mind, and change your mind.”

Di hadapan sekitar 200 Dosen UTY Totok menyampaikan bahwa ia yakin UTY akan maju. Karena sebagian besar Dosen-dosennya masih berusia muda. Iapun mendorong dosen-dosen muda tersebut untuk segera studi lanjut, tanpa harus menunggu yang para seniornya untuk studi lanjut dulu. Kemampuan kompetensi dosen menjadi faktor sangat penting bagi kemajuan suatu perguruan tinggi. Banyak sumber beasiswa yang dapat diakses, jelasnya.
Sedangkan kepada para pimipnan UTY, pada kesempatan itu Totok Prasetyo menyampaikan bahwa mengelola institusi pendidikan merupakan hal yang sangat mulia. Melihat kesungguhan para pimpinan, fasilitas yang ada saat ini, semangat para dosen, dan jumlah mahasiswa UTY, ia sangat meyakini bahwa niat mulia UTY mendidik putra-putri bangsa tersebut telah dilakukan dengan pengelolaan manajemen dan proses belajar mengajar yang baik pula. Iapun mendorong UTY bisa segera meraih Akreditasi A.
Menurutnya pengelolaan perguruan tinggi dapat dikatakan baik, jika memenuhi ketiga aspek yakni leadership yang kuat, komitmen seluruh civitas akademika yang kuat, terutama dalam hal keinginan maju bersama dan rasa memiliki yang tinggi serta sistem informasi yang terintegrasi dengan single data.
Menurut Totok Prasetyo, secara prinsip ketiga aspek tersebut sudah ada di UTY. Adapun hal-hal yang ia pesankan dan ia tekankan adalah konsistensi dalam melaporkan kegiatan, prestasi dan reputasi, dalam sistem pelaporan online yang terintegrasi dengan sistem informasi yang dimiliki oleh KemenristekDikti RI. Sebagus apapun prestasi dan reputasi suatu perguruan tinggi, jika tidak memasukkan laporan secara online ke KemenristekDikti, maka rangkingnya akan rendah, tuturnya.
Mengakhiri paparannya, Totok Prasetyo membagikan nasihat kepada segenap Dosen UTY. Nasihat yang disampaikannya, merupakan nasihat yang diperoleh dari Ibu angkatnya ketika selesai kuliah Doktoral di Inggris. Ketika akan pulang ke Indonesia, Ibu angkatnya menyampaikan tiga petuah. Pertama, berpikirlah sederhana, maka everthing your life be simple. Kedua, makin banyak memberi makin banyak mendapatkan. Semakin banyak memberi kebahagiaan kepada orang lain, maka akan banyak mendapat kebahagiaan. Sebaliknya semakin banyak memberikan kesulitan bagi orang lain, maka akan menuai pula banyak kesulitan dalam dirinya. Dan ketiga, nilailah manusia dari sisi kemanusiannya, bukan yang lain. Misalnya, menilai orang bukan dari sisi kekayaan, jabatan, ketampanan dan sebagainya.
Sementara itu, Rektor UTY Dr. Bambang Moertono Setiawan, M.M., CA., Akt., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Dr. Totok Prasetyo, . atas kesediannya memberikan pencerahan bagi civitas academika UTY, di sela-sela kesibukannya yang begitu padat. Rektor UTY juga menyampaikan bahwa keberhasilan akreditasi perguruan tinggi, merupakan kerja dari semua elemen yang ada di perguruan tinggi. Oleh karena itu ia mengajak seluruh civitas academika UTY untuk bekerja keras dan cerdas untuk meningkatkan mutu UTY.

menu
menu