​“Terbang”, Inovasi Terasi Belalang

​“Terbang”, Inovasi Terasi Belalang

“Terbang”, Inovasi Terasi Belalang

Bagi sebagian masyarakat, belalang dianggap sebagai hama yang merugikan. Namun, di sisi lain, belalang memunyai nilai gizi tinggi. Hal inilah yang menginspirasi empat mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta untuk membuat olahan bumbu masak dari bahan baku belalang, yakni terasi. Produk mereka diberi nama “Terbang” yang merupakan akronim dari Terasi Belalang.

Keempat mahasiswa UTY, yakni Afifah Nuranisa Hernada(Manajeman), Maskholiq Al’Fahadz (Manajemen), Muhammad Iqbal Maulana (Manajemen), dan Andri Firman Nurvianto (Manajemen Informasi), memunyai ide awal membuat terasi belalang berasal dari tuturan keluhan beberapa petani di Gunung Kidul. Di antara petani itu menyebutkan bahwa belalang merupakan hama yang menurunkan produktifitas lahan. Atas dasar itu, muncul ide untuk mengelola belalang menjadi sesuatu yang bernilai. Di antara ide tersebut adalah mengelolanya menjadi bahan baku makanan. Untuk mewujudkan ide itu, keempat mahasiswa tersebut tergabung dalam satu tim PKM UTY.

Menurut Afifah, “Terbang” memunyai keunggulan dibandingkan terasi pada umumnya yang beredar di pasaran. Terasi “Terbang” memunyai warna, tekstur, aroma, dan kemasan yang berbeda dari terasi pada umumnya, serta rasa yang lebi gurih kata Maskholiq. Hal inilah yang menjadikan terasi buatan kami menjadi unik, sehingga bisa menjadi terasi alternatif untuk mengolah makanan, lanjutnya.

Tim PKM asuhan Joko Sutopo, S. T., M.T., ini melakukan percobaan kali pertama dengan mengganti bahan baku utama terasi yang pada umumnya menggunakan udang, diganti dengan belalang. Berbagai percobaan yang dilakukan pernah mengalami kegagalan dari sisi rasa dan bentuk. Dan setelah mengalami berkali percobaan, maka hasilnya mulai menampakkan hasil.

Produk yang dihasilkan itu telah dipasarkan ke konsumen. Cara pemasaran untuk sementara masih bekerjasama dengan pedagang sayur. Dengan kemasan 200 gram, diberi harga Rp.12.000. “Alhamdulillah, setiap kami pasok produk kami ke konsumen, selalu mendapat sambutan yang baik,” kata Iqbal Maulana, Saat ini, setiap bulan, produksi yang dihasilkan mencapai 1300 pcs, tambahnya.

menu
menu