CAPIT BANDO: KOMPOR PINTAR BERBASIS ANDROID DAN ARDUINO
CAPIT BANDO: KOMPOR PINTAR BERBASIS ANDROID DAN ARDUINO
Terjadinya kebakaran dan kecelakaan yang disebabkan oleh kebocoran dan meledaknyatabungLPG(LiquidPetroleumGas) dari tahun ke tahun selalu terjadi.Hal tersebut membuat sebagian besar masyarakat pengguna kompor harus berhati-hati. Dengan adanya program Pemerintah,berupa penggantian kompor minyak tanah menjadi kompor gas, menjadikan penggunaan kompor gas merambah sampai ke desa-desa.
Guna menekan kecelakaan akibat penggunaan kompor LPG, tiga mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), terdiri Mega Maulana Setiawan sebagai ketua kelompok, Arwani Khakim dan Fitri Ratmadani menciptakan suatu Kompor Pintar Berbasis Android dan Arduino. Kompor tersebut merek namai CAPIT BANDO.
Mega menjelaskan bahwa CAPIT BANDO (Perancangan Kompor Pintar Berbasis Android dan Arduino) merupakan suatu sistem kendali operasional kompor pintar menggunakan perintah suara yang dilengkapi dengan pendeteksi gas dan pendeteksi manusia. Mega menyampaikan bahwa ide pembuatan alat tersebut bermula dari kompor gas yang beredar di masyarakat merupakan kompor gas yang dalam penggunaannya dilakukan secara manual. Sehingga penggunaannya tidak bisa dilakukan bersamaan dengan aktifitas lainnya dan tingkat keamannya juga masih kurang.
Berawal dari kenyataan tersebut, lebih lanjut Mega menyampaikan, ia dan kelompoknya bergerak untuk membuat sistem kendali kompor pintar. Sistem kendali kompor pintar merupakan gabungan antara teknologi dan pelayanan yang dikhususkan pada pengguna kompor gas dengan fungsi tertentu. Menurut Mega, tujuan dari perancangan tersebut untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan penggunanya.
Mega menjelaskan, sistem kendali kompor pintar ini terdiri dari perangkat kontrol, monitoring, dan otomatisasi beberapa perangkat yang dapat diakses melalui sebuah komputer. Sistem kendali kompor pintar ini nantinya akan mendeteksi adanya keberadaan pergerakan manusia untuk menghindari adanya kelalaian dalam penggunaan dan memiliki pengaman terhadap kebocoran gas. Selain itu penggunaan kompor pintar tidak lagi dilakukan secara manual seperti pada kompor gas umumnya melainkan menggunakan perintah suara.
Perancangan Kompor Pintar Berbasis Android dan Arduino ini dibuat menggunakan berbagai sensor sebagai pengaman, beberapa sensor yang menjadi bagian utama kompor yaitu sensor gas sebagai pendeteksi kebocoran gas dan sensor PIR sebagai pendeteksi gerakan manusia. Selain itu terdapat teknologi voice recognition yang digunakan untuk mengendalikan CAPIT BANDO sehingga tidak lagi dilakukan secara manual bahkan mekanik, jelas Mega.
Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ketiganya berkolaborasi membuat kompor pintar ini dengan harapan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat, seperti halnya kasus kebakaran akibat terjadi kebocoran gas, lupa mematikan kompor, dan penggunaan secara manual sehingga kompor gas tidak dapat digunakan bersamaan dengan aktivitas lainnya.
Satyo Nuryadi, S.T.,M.Eng. selaku dosen pendamping berharap CAPIT BANDO nantinya dapat menjadi kompor terbaru yang menggunakan teknologi informasi, sehingga dapat menggantikan kompor-kompor yang sudah beredar di masyarakat. “Saya berfirikir, dengan banyaknya keunggulan yang ada pada CAPIT BANDO, masyarakat akan lebih mudah menerimanya, karena masyarakat tidak perlu takut lagi terkait kecelakaan yang diakibatkan oleh pemakaian kompor gas. CAPIT BANDO dapat menanggulangi masalah tersebut,” ujarnya.