Dosen Dan Mahasiswa UTY Terapkan Teknologi Cloud Untuk Digitalisasi Pengelolaan Masjid Di Bantul
Dosen dan Mahasiswa UTY Terapkan Teknologi Cloud untuk Digitalisasi Pengelolaan Masjid di Bantul
Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) telah melaksanakan kembali program pengabdian, yang bertujuan untuk mendigitalisasi sistem tata kelola manajemen masjid di Gedongan, Trirenggo, Bantul. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 20 Desember 2022 dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi serta transparansi pengelolaan masjid melalui pemanfaatan teknologi cloud.
Kegiatan ini dipimpin oleh Ari Sugiharto, S.Si., M.Eng., selaku ketua tim, yang didampingi oleh anggota tim lainnya, yaitu Al Musa Karim, S.IP., MA. dan Satyo Nuryadi, S.T., M.Eng. Selain itu, beberapa mahasiswa UTY juga berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan program ini. Tim pengabdian ini berfokus pada pengembangan sistem manajemen yang dapat mempermudah pengelolaan administrasi masjid, termasuk pengelolaan keuangan, kegiatan, dan data jamaah.
Dalam sambutannya, Ari Sugiharto menjelaskan bahwa tujuan dari program ini adalah untuk memberikan solusi digital bagi pengelola masjid dalam mengelola berbagai aspek operasional dengan lebih efektif.
“Dengan menggunakan teknologi cloud, pengelola masjid dapat mengakses data dan informasi kapan saja dan di mana saja, sehingga memudahkan pengambilan keputusan,” ujar Ari.
Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan, mulai dari analisis kebutuhan sistem, pengembangan aplikasi manajemen, hingga pelatihan penggunaan sistem kepada pengelola masjid. Tim pengabdian melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan pengelolaan masjid di Gedongan, sehingga aplikasi yang dikembangkan dapat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masjid setempat.
Setelah aplikasi dikembangkan, tim memberikan pelatihan kepada pengelola masjid mengenai cara penggunaan sistem manajemen berbasis cloud. Pelatihan ini mencakup pengenalan fitur-fitur aplikasi, cara memasukkan data, serta pengelolaan laporan keuangan dan kegiatan. Mahasiswa yang terlibat juga berperan aktif dalam mendampingi pengelola masjid selama proses pelatihan.
Dengan adanya sistem manajemen yang baru, pengelola masjid di Gedongan berharap dapat meningkatkan kinerja dan transparansi dalam pengelolaan masjid. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya sistem ini, yang membuat pengelolaan masjid menjadi lebih teratur dan efisien,” ungkap salah satu pengelola masjid.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi masjid di Gedongan, tetapi juga dapat menjadi contoh bagi masjid lainnya untuk menerapkan teknologi dalam pengelolaan mereka. Dengan demikian, diharapkan pengelolaan masjid dapat lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan jamaah di era digital ini.