Dosen UTY Gelar Seminar Edukasi Pencegahan Pelecehan Seksual Bagi Siswa Disabilitas
Dosen UTY Gelar Seminar Edukasi Pencegahan Pelecehan Seksual bagi Siswa Disabilitas
Pada hari Kamis (11/8), Dosen Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), kembali menggelar kegiatan pengabdian masyarakat. Kali ini, kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut, diketahui telah dilaksanakan oleh beberapa dosen dan mahasiswa UTY dari beberapa Prodi. Adapun dosen UTY yang dimaksud ialah Erlin Fitria, S.Pd., M.Pd dan Ulfa Amalia, S.Psi., MA yang merupakan dosen dari Prodi Bimbingan dan Konseling, serta Irma Handayani, S.Kom., M.Cs, yang merupakan dosen dari Prodi Informatika.
Pada kegiatan kali ini, tim pengabdian masyarakat UTY tersebut, diketahui telah menggelar kegiatan seminar edukasi bertempat di Kantor Kalurahan Tridadi, yang mengangkat topik mengenai pengenalan anggota tubuh (yang boleh disentuh atau tidak), dalam upaya proteksi diri dari tindakan pelecehan seksual bagi siswa disabilitas. Adapun yang menjadi peserta pada seminar ini ialah para guru, siswa dan orang tua siswa dari SLB Bakti Siwi dan Tunas Sejahtera.
Dalam rangka untuk menyukseskan pelaksanaan pengabdian tersebut, diketahui tim pengabdian dari UTY kali ini, turut mengundang dan berkolaborasi dengan pakar lainnya, dalam rangka untuk menjadikan pakar tersebut, menjadi narasumber dalam seminar tersebut. Adapun pakar yang dimaksud ialah dr. Atien Nur Chamidah, M.Dis.St, yang merupakan dosen dari Prodi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta.
Erlin Fitria, selaku ketua tim pengabdian UTY kali ini, dalam sambutannya menjelaskan bahwa, kegiatan seminar yang dilaksanakan kali ini, merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat dari tim ini, yang diketahui dalam pelaksanaannya telah didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, untuk tahun anggaran 2022.
“Seminar yang kami laksanakan merupakan salah satu bentuk implementasi dari serangkaian kegiatan pengabdian kami, yang tahun ini turut didanai oleh Pemerintah. Pada pengabdian ini, utamanya terdapat 4 agenda yang akan kami laksanakan dalam waktu dekat ini. Pertama, ialah seminar edukasi upaya pencegahan pelecehan seksual bagi siswa disabilitas, yang pelaksanaannya telah terselenggara hari ini. Kedua, ialah pelatihan yang akan kami berikan kepada para guru dari SLB, mengenai cara membuat media edukasi menggunakan animasi doratoon dan kinemaster yang adaptif bagi siswa disabilitas. Kegiatan kedua ini, akan kami laksanakan besuk, pada tanggal 12 Agustus 2022, dengan guru dari SLB Bakti Siwi sebagai peserta pelatihan. Ketiga, ialah memberikan konseling untuk meningkatkan pemahaman siswa disabilitas, mengenai tata cara melindungi diri dari tindakan pelecehan seksual. Terakhir, ialah melakukan pendampingan kepada SLB Bakti Siwi, untuk merancang program pencegahan pelecehan seksual bagi siswa dari sekolah tersebut” ucap Erlin dalam pesannya.
Mengakhiri sambutannya, Erlin turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari UTY, SLB Bakti Siwi yang merupakan mitra dari kegiatan pengabdian ini, para siswa dan orang tua, pemerintah dan pihak-pihak lainnya, hingga kemudian acara pengabdian ini dapat mulai terlaksana, sesuai harapan bersama.
“Semoga acara pengabdian ini, dapat memberikan segudang manfaat, bagi semua pihak yang terlibat” kata Erlin saat mengakhiri sambutannya.
Sementara itu, Drs. Wahyana, MA selaku Pengawas Sekolah Pendidikan Khusus Dikpora DIY, yang merupakan salah satu tamu undangan dalam kegiatan seminar edukasi ini, dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasinya kepada pihak UTY, atas terselenggaranya pelaksanaan seminar ini. Mengingat, upaya pencegahan tindakan pelecehan seksual bagi penyandang disabilitas menjadi hal utama dan penting, yang harus diperhatikan oleh berbagai pihak.
“Kami sangat menyambut baik adanya kegiatan ini. Maka dari itu, izinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada UTY, yang senantiasa untuk berkolaborasi dengan pemerintah, dalam rangka untuk mencegah para penyandang disabilitas, utamanya dalam agenda hari ini ialah para siswa disabilitas, agar tidak menjadi korban pelecehan seksual kedepannya. Maka dari itu, kedepannya kami turut berharap akan ada kolaborasi-kolaborasi lainnya, yang dapat dilaksanakan oleh berbagai pihak termasuk oleh UTY, untuk melakukan berbagai bentuk kegiatan lainnya, dalam rangka menjadikan setiap siswa disabilitas, menjadi semakin siap dan matang, agar dapat hidup mandiri dan aman di tengah masyarakat” ucap Wahyana.