Mahasiswa UTY Bangun Sistem Pemantauan Dan Pengendalian Nutrisi Tanaman Berbasis IoT Pada Indoor Farming

Mahasiswa UTY Bangun Sistem Pemantauan dan Pengendalian Nutrisi Tanaman Berbasis IoT pada Indoor Farming

Mahasiswa UTY Bangun Sistem Pemantauan dan Pengendalian Nutrisi Tanaman Berbasis IoT pada Indoor Farming


Perkembangan penduduk yang begitu pesat, pada akhirnya akan memicu berkurangnya lahan pertanian. Lahan tersebut, mulai berubah menjadi pemukiman padat penduduk dan area industri. Hal ini kemudian, menjadi penyebab munculnya urban farming baik dengan sistem indoor maupun outdoor di daerah perkotaan. Dalam upaya mempermudah proses pertanian tersebut, 3 mahasiswa dari Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), yakni Baharudin Effendi dan Dwi Susanto, yang merupakan mahasiswa dari Prodi Teknik Elektro, serta Arseno Kalam Jati yang merupakan mahasiswa dari Prodi Teknik Komputer, telah berhasil menciptakan Sistem Pemantauan dan Pengendalian Nutrisi Tanaman Berbasis IoT pada Indoor Farming. Dibawah bimbingan Bapak MS Hendriyawan Achmad, S.T., M.Eng., Ph.D, sistem ini dibuat sebagai realisasi dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang mereka ikuti sebelumnya. Diketahui tim ini, berhasil memperoleh pendanaan atas program PKM pada tahun ini, yang mereka peroleh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.


Sistem yang dibangun oleh tim ini, diketahui telah diimplementasikan pada pertanian Indoor Farming Hidroponik. Sistem tersebut mampu me-monitoring berbagai variabel penting, tanpa harus dilakukan pengecekan secara manual. Kadar nutrisi tanaman (ppm air), temperatur dilingkungan sekitar, pH dan level air mampu dipantau, hanya melalui smartphone bahkan pada jarak yang jauh sekalipun.


Baharudin selaku ketua dari tim ini, menyampaikan bahwa, sistem ini juga mampu melakukan proses pengontrolan variabel seperti penambahan pupuk cair, ataupun penambahan larutan pH secara otomatis, hanya melalui smartphone. Tidak dilakukan secara manual. Pengguna atau dalam hal ini petani, cukup menyediakan larutan pH dan pupuk cair yang nantinya akan di salurkan secara peristaltic ke dalam wadah air. Lebih lanjut, Baharudin juga menjelaskan bahwa, pada sistem ini juga terdapat pengendalian kipas, untuk mengendalikan temperatur udara dilingkungan sekitar secara otomatis.


Hendriyawan, selaku dosen pembimbing, menyampaikan bahwa, dengan adanya fungsi otomatisasi dan sistem monitoring yang terdapat dalam sistem ini, akan menjadi nilai jual tersendiri, yang dapat menjadi solusi untuk mempermudah perkembangan urban farming di area perkotaan. Hal ini dikarenakan, sistem ini akan memberikan efisiensi waktu dan tenaga dalam proses pertanian. Lebih lanjut, dengan adanya sistem ini, Hendriyawan berharap sistem ini, akan mampu menyokong pertumbuhan pangan di Indonesia kedepannya.


menu
menu