Membanggakan, Lulusan Arsitektur UTY Torehkan Prestasi Internasional
Membanggakan, Lulusan Arsitektur UTY Torehkan Prestasi Internasional
Pandemi Covid-19 tidak
menyurutkan putra-putra terbaik Indonesia untuk berprestasi di tingkat
Internasional. Kali ini prestasi internasional tersebut berasal dari Ridwan
Arifin, lulusan tahun 2017, bersama Imaduddin Dhia Ul-Fath dan Ervin Dwiratno
lulusan 2019 dari Prodi Arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).
Mereka berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam kompetisi desain
arsitektur Internasional, Fentress Global Challenge (FGC) Amerika Serikat,
bertajuk “Airport Of The Future”.
Ridwan dan timnya (RIE) berhasil masuk final 22 besar, dan
merupakan satu-satunya finalis yang berasal dari Indonesia.
Kompetisi FGC sendiri merupakan kompetisi internasional
bergengsi yang menuntut kemampuan ekplorasi desain arsitektur masa depan,
dengan desain yang inovatif pada arsitektur publik yang telah diadakan sejak
tahun 2011, dengan ribuan peserta yang berasal lebih dari 75 negara.
Pada kompetisi ini Ridwan dan tim mengusung “Konsep Sustainability and advance engineering on O'Hare
International Airport –
Chicago Amerika Serikat.“ Ridwan
menyampaikan bahwa ide dan inovasi dalam konsep baru O'Hare International
Airport,
berangkat
dari
visi
kota Chicago urbs in orto (kota dalam
taman),
sejarah kota dan aspek geografi. Bandara dengan bentuk
bundar menyerupai huruf O merupakan bentuk geometris efisien
untuk transportasi masa depan. Bentuk O juga merupakan huruf depan pada nama O’Hare, seorang pahlawan
Amerika Serikat pada Perang Dunia II yang sekarang menjadi nama bandara di
Chicago. Penggunaan huruf O tersebut sebagai pengenang atas jasa-jasanya.
Ridwan menyampaikan bahwa rancangan bandaranya
tidak berada di tanah secara langsung sebagaimana
yang ada saat ini, akan tetapi dirancang di atas bukit. Adapun ide
besarnya, memperhatikan aspek visi kota dalam taman, dengan area bawah untuk hutan buatan dan giant garden guna
merekayasa iklim mikro pada kawasan.
Rancangan bandara dengan fasilitas Vertical
Take Off and Landing
(VTOL), mempertimbangkan minimnya lahan karena urbanisasi
yang terus meningkat. Sedangkan jumlah lahan untuk ruang terbuka
hijau dan hutan buatan dirancang sebagai pemasok O2 yang kini terus terkikis
oleh kebutuhan bangunan, jalan dan infrastruktur lainnya, serta untuk
mengusahakan agar ekosistem bisa terus terjaga keseimbangannya.
Dalam
rancangan Ridwan, bandara juga bukan sekedar pusat transportasi dengan volume
lalu lintas udara sangat tinggi. Namun juga menjadi tempat kerja, pusat
perdagangan, outlet rekreasi, dan tempat pertukaran kebudayaan yang merupakan gerbang dunia menuju Amerika, dengan mengusung advance
engineering berupa nano technology, artificial inteligence
dan teknologi masa depan lainnya.
Dr. Endy Marlina, MT Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi UTY sangat mengapresiasi dan bangga atas prestasi
Ridwan Arifin, Imaduddin Dhia dan Ervin Dwiratno tersebut, yang
kembali sukses berprestasi di tingkat internasional. Endy menyampaikan bahwa
sejak awal perkuliahan mereka merupakan mahasiswa yang memiliki karakter dan
idealisme
tinggi yang mengarah kepada hal-hal positif. Mereka
sangat menyukai
proses bereksplorasi desain dan sering mengikuti sayembara desain
di tingkat regional sampai dengan internasional selama kuliah.