Perancangan Resort Di Tuktuk Siadong Danau Toba Samosir Sumatera Utara Dengan Pendekatan Eko Arsitektur

Perancangan Resort  di Tuktuk Siadong Danau Toba Samosir Sumatera Utara dengan Pendekatan Eko Arsitektur

Danau Toba dengan panjang 100 km dan lebar 30 km merupakan danau kaldera terbesar di dunia. Keunikan Danau Toba yang ditengahnya terdapat Pulau Samosir tersebut menjadi salah satu destinasi wisata favorit baik bagi wisatawan domestik maupun internasional. Jumlah wisatawan yang datang ke Danau Toba dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Namun, meningkatnya jumlah wisatawan tersebut khususnya di Pulau Samosir belum diikuti dengan ketersediaan akomodasi yang memadai. Sehingga Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo beberapa waktu lalu telah menetapkan Danau Toba sebagai salah satu wisata strategis Indonesia, dan memutuskanuntuk menambah akomodasi berupa resort di Tuktuk Siadong Danau Toba Samosir.

Menangkap adanya kebutuhan akomodasi di Pulau Samosir tersebut Miko Indralupi mahasiswa Arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), merancang sebuah resort di Tuktuk Siadong yang berada di Pulau Samosir. Rancangan desain bertajuk“Perancangan ResortDi Tuktuk Siadong Danau Toba Samosir Sumatera Utara Dengan Pendekatan Eko Arsitektur” tersebut dijadikannya Tugas Akhir (TA), dengan pembimbing WiliartoWirasmoyo, ST., M. Sc.

Miko menyampaikan bahwa lokasi resort yang ia rancang berada di sebuah desa di kawasan Tomok, Tuktuk Siadong, Kecamatan Simanindo,Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Saat ini Tuktuk menjadi kawasan central tourism, yang dapat menyuguhkan segala hal tentang Danau Toba secara full package (paket lengkap), termasuk sejarah, adat istiadat, danbudaya Batak khususnya yang tinggal di Pulau Samosir.

Lebih lanjut Miko menyampaikan bahwa resort yang ia desain tersebut mengambil tema alami dan lokal. Guna mendukung rancangannya, ia menggunakan pendekatan desain eko arsitektur atau arsitektur ekologis. Ia menjelaskan bahwa eko arsitektur merupakan pendekatan yang memerhatikan lingkungan sekitarnya dalam menciptakan sebuah desain yang mempu memberikan kenyamanan dan kesehatan bagi penggunanya. Penerapan konsep eko arsitektur pada desain resort tersebut terdapat pada pemilihan material bangunan yang menggunakan material alami yaitu bambu, batubata, kayu, ilalang, dan batu kali.

Selain itu, desain resort eko arsitektur juga diterapkan pada bentuk bangunan yaitu arah orientasi bangunan, bangunan panggung, penghawaan alami, pencahayaan alami, meminimalisir pencemaran lingkungan, dan juga penerapan pada sirkulasi akses kebangunan yang bisa diakses difabel dan penghijaunan di area kawasan resort.

Menurut Miko, perancangan resort dengan pendekatan eko arsitektur diharapkan dapat memberikan edukasi baik kepada masyarakat sekitar maupun wisatawan tentang bangunan yang memperhatikan lingkungan. Selain itu, tujuan dari perancangan resort di Tuktuk Siadong Samosir Danau Toba dengan pendekatan eko arsitektur tersebut, juga diharapkan agar mampu memberi hunian yang asri, dapat memenuhi kebutuhan jumlah kamar di Tuktuk Siadong, menjadi sarana rekreasi, relaksasi bagi wisatawan lokal dan mancanegara, serta menjadi resort yang berbeda dengan resort-resort yang lainnya.

menu
menu