Waste Treatment Facility Di Piyungan Bantul Dengan Pendekatan Net Zero Energy Building (nZEB)
Sampah merupakan salah satu permasalahan penting dalam kehidupan manusia di mana-mana, termasuk di Provinsi DIY. Hal tersebut terutama berkaitan dengan sistem pengelolaan akhir dan tempat pembuangan akhir sampah kota. Pengelolaan sampah di DIY sekarang yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)/Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul, dilakuakn dengan sistem/cara sanitary landfill dan open dumping. Sanitary Landfill adalah system pengelolaan sampah yang mengembangkan lahan cekungan. Sedangkan Open Dumping adalah system pembuangan paling sederhana dimana sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa perlakuan lebih lanjut.
Sistem yang lazim di setiap tempat pembuangan akhir (TPA) tersebut, dirasa belum tepat, karena keberadaan sampah di TPA/TPST justru menjadi gunungan dan berdampak lingkungan sekitar TPA/TPST.
Melihat adanya permasalahan yang sudah lama berlangsung dan terjadi di mana-mana tersebut Kelik Sugiarto Atmaja, mahasiswa Arsitektur Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) merancang inovasi dan pengembangan system pengelolaan sampah kota terutama pada system pengelolaan akhir. Adapun gagasan perancangan awalnya, yaitu merancang sebuah bangunan dengan fungsi utama pengelolaan sampah, dengan konsep menjadikan sampah sebagai sumber energy terbarukan (renewable energy) dan fungsi pengembangan sebagai wisata khusus edukasi masyarakat. Rancangan tersebut dituangkan melalui desain arsitektural, yang dijadikan Tugas Akhir (TA) berjudul “Waste Treatment Facility di Piyungan Bantul Dengan Pendekatan Net Zero Energy Building (nZEB)”. Tugas akhir tersebut dibimbing oleh Widi Cahya Yudhanta, ST, MT.
Kelik Sugiarto menyampaikan bahwa Waste treatment facility (WTF) merupakan penamaan yang diberikan untuk bangunan dengan konsep renewable energy yang juga berfungsi sebagai wisata khusus edukasi masyarakat. Proses desain Waste treatment facility (WTF) mengambil pendekatan net Zero Energy Building (nZEB) yaitu gagasan bahwa bangunan dapat memenuhi kebutuhan energinya dari sumber terbarukan. Implementasi desain nZEB pada bangunan menerapkan dua strategi yakni strategi pasif memaksimalkan desain bangunan untuk mengurangi energy bangunan (pencahayaan dan penghawaan bangunan). Serta strategi aktif yaitu beban sisa energy dapat disimpan melalui strategi aktif, seperti Renewable Energy (RE).
Melalui desain waste treatment facility bertujuan untuk mengubah citra kawasan pembuangan sampah akhir, dengan inovasi industrial building sebagai strategi edukasi bagi masyarakat untuk ikut serta berperan menjaga lingkungan, pengolahan sampah, mengubah perilaku masyarakat, sehingga dpat tercipta “Zero Waste”.
Sedangkan mengubah citra pembuangan akhir melalui strategi pemanfaatan sampah menjadi energy terbarukan (renewable energy) dapat mengubah gunungan-gunungan sampah di kawasan TPST Piyungan, menjadi sumber energy yang dapat berdampak positif, di lingkungan khususnya pada kawasan TPA/TPST Piyungan Bantul, dan ke depan diharapkan dapat berdampak bersar terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta.