Berbasis Ideologi, Berbalut Teknologi
Berbasis Ideologi, Berbalut Teknologi
Personal branding merupakan hal yang penting untuk dihayati dan dipersiapkan oleh mahasiswa, guna membangun citra diri yang positif sejak dini. Di era internet ini, konsistensi terhadap citra diri yang positif akan menjadi bahan bagi orang lain dalam menilai dan memproyeksikan tentang orang tersebut. Sehingga citra positif yang konsisten dibangun mahasiswa melalui konten-konten positif di media sosial, terutama terkait dengan prestasi dan karya akan menjadi pembeda dan menjadi personal branding mahasiswa. Hal ini tentunya akan memuluskan jalan kariernya di masa depan. Di era industri 4.0 ini, sudah sangat lazim perusahaan menilai seseorang dengan konten media sosial yang dimilikinya, ungkap Dr. Arief Hermawan, MT Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Riset Universitas Teknologi Yogyakarta dalam acara Seminar Marcomm Day bertajuk “Personal Branding Di Era Ekonomi Kreatif”.
Arief Hermawan juga mengapresiasi pemilihan pemateri yakni Bupati Kulonprogo dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K), yang memiliki personal branding yang luar biasa, atas kesuksesannya membangun Kabupaten Kulonprogo dengan berbagai inovasi dan teknologi yang revolusioner. Begitu juga pemateri Dyodoran, seorang blogger kreatif yang dikenal luas oleh anak muda.
Mengawali paparannya pada seminar yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Komunikasi UTY pada hari Sabtu (11/05/19) di Kampus 1 UTY tersebut, Hasto Wardoyo yang diakui oleh banyak pihak baik di tingkat nasional maupun internasional sebagai Bupati yang sukses membangun ekonomi Kabupaten Kulon Progo, dengan sistem kemandirian ekonomi, menyampaikan bahwa apa yang ia lakukan selama ini adalah tulus untuk mengentaskan rakyat miskin dan membangun Kulonprogo. Itu sudah tugas dari seorang Kepala Daerah, yang nantinya pasti akan dimintai tanggungjawabnya di hari akhir, ungkapnya. Untuk itu ia menancapkan citra diri pro poor (pro kemiskinan) dan inovative revolusioner. Untuk bisa pro poor, seseorang harus bisa menghayati, bisa merasakan, dan harus dekat dengan orang miskin.Hasto yang mengaku berasal dari keluarga tidak mampu dari pegunungan di Kokap Kulonprogo tersebut menyampaikan bahwa sejak tahun 2003 lalu, ia tidak membeli mobil dan motor baru. Begitu juga sejak jadi Bupati, setiap hari minggu ia dan keluarganya tidak lagi ke mall. Akan tetapi lebih banyak waktunya untuk ikut bedah rumah di kampung-kampung.
Pada kesempatan itu, Hasto wardoyo menyampaikan, untuk mengurangi kemiskinan dan membangun Kulonprogo, ia berupaya untuk mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk itu ia membuat slogan ‘berbasis ideologi berbalut teknologi’. Ideologi yang awal dibangun adalah ‘Bela dan Beli Kulonprogo’.Adapun ideologinya berupa membangun kesadaran, kemauan dan kebanggaan orang Kulonprogo untuk membeli produk-produk dari Kulonprogo. Bebagai gebrakan dilakukan diantaranya beras untuk kebutuhan Raskin dan PNS tidak diambil dari Bulog, tetapi dari petani Kulonprogo. Memproduksi air mineral kemasan dengan nama AirKU, untuk kebutuhan minum di instansi dan masyarakat Kulonprogo. Mewajibkan PNS dan siswa sekolah menggunakan batik khas Kulonprogo pada hari tertentu, yang diproduksi oleh produsen batik di Kulonprogo. Melarang toko jejering waralaba nasional dan menggantinya dengan Tomira (Toko Milik Rakyat), membuat produk teh dan kopi khas Kulonprogo, dan sebagainya.
Adapun balutan teknologi, menurut Hasto Wardoyo berupa teknologi yang digunakan untuk produksi dan sistem informasi. Bahkan sekarang Kulonprogo memiliki teknologi untuk bisa memproduksi pulsa sendiri bekerjasama dengan telkomsel. Dengan teknologi pula telah muncul banyak produk untuk dipasarkan di masyarakat Kulonprogo.
Sementara itu, Dyodoran menyampaikan betapa pentingya generasi mileneal untuk memperkenalkan diri melalui media sosial. Namun ia mengingatkan bahwa perlu berhati-hati dalam mengunggah konten-konten di media sosial. Konten-konten negatif dan pesimistis yang diunggah, akan menunjukkan pribadi pengunggahnya juga sebagai personal yang negatif. Begitu pula sebaliknya.Ia juga menyampaikan bahwa saat ini terbuka peluang luar biasa kesempatan dan peluang sukses melalui media sosial. Banyak anak muda sukses dan kaya menjadi blogger. Iapun memberikan tips untuk menjadi blogger dengan membuat tutorial-tutorial, meskipun untuk hal yang sederhana.