HMTI Gelar Seminar Regional
Sebagai bagian dari pelaksanaan program kerja, HMTI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri) Uniersitas Teknologi Yogyakarta (UTY) mengadakan kegiatan berupa Seminar Regional. Seminar yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan mengenai energi terbarukan dan pengembangkan teknologi terkini tersebut bertema “Mengembangkan Teknologi Terbarukan untuk Menghadapi Industri X.0.”
Pembicara yang hadir dalam seminar itu adalahSritomo Wignjosoebroto, Ir., MSc. IPU, dari Jurusan Teknik Industri ITS Surabaya, dan Anbier Rubby P. B. B., ST.President Director PT Mitra Jaya Profita, sebuah perusahan yang bergerak di bidang pelatihan bidang teknologi, sertifikasi dan konsultan.
Dalam pemaparannya, Sritomo yang membawakan materi Pendekatan Sistem untuk Peningkatan Produktivitas di Era Industri X.0, mengulas tentang kondisi perkembangan dunia industri dari tahun ke tahun. Dikatakannya, dunia industri semakin berkembang dan mengalami revolusi dari waktu ke waktu. Dimulai dari Industri 1.0 hingga industri yang telah diterapkan oleh beberapa negara di dunia, salah satunya di Indonesia, yakni Industri X.0. Menurutnya, revolusi yang terjadi pada perindustrian, akan mempengaruhi perkembangan teknologi pula. Perkembangan teknologi sebagai akibat dari revolusi Industri X.0 memunyai andil besar dalam kehidupan masyarakat, terutama mahasiswa, baik dalam budaya, adat istiadat dan lain sebagainya.
Sedangkat terkait energi terbarukan ia menyampaikan bahwa hambatan peralihan ke energi terbarukan bagi negara-negara yang selama ini menggunakan energi fosil adalah tingkat ketergantungan terhadap bahan bakar fosil masih sangat tinggi. Sampai saat ini, porsi bauran energi primer Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar fosil. Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia masih sangat tinggi walaupun produksi domestiknya terus menurun. Penggunaan atau konsumsi BBM yang berasal dari energi fosil saat ini terasa murah karena subsidi dari negara. Sedangkan energi terbarukan masih memiliki tarif lebih mahal karena biaya investasi teknologinya yang tinggi. Hal ini menyebabkan energi terbarukan sulit bersaing dengan energi fosil yang masih disubsidi, ungkapnya
Sedangkan Anbier, sebagai pemateri kedua, mengulas tentang penerapan teknologi pada dunia kerja. Selain itu, diungkapkan pula tentang bagaimana menciptakan jiwa leadership dalam menghadapi dunia kerja. Anbier juga memberi semangat kepada peserta seminar. Semangat yang diberikan berupa untaian kalimat, Everyone has been created and aimed to be a LEADER to lead,First himself or herself, Then his or her team or the condition around him or her Ia mengatakan bahwa setiap orang diciptakan dan bertujuan untuk menjadi pemimpin, pertama dirinya sendiri, lalu timnya atau kondisi di sekelilingnya.
Kaprodi Teknik Industri UTY Widya Setiafindari, ST., MSc menyampaikan bahwa masalah energi terbarukan merupakan masalah penting yang harus dipelajari mahasiswa. Karena cepat atau lambat energi fosil bisa habis karena diekplorasi. Bahkan saat inipun banyak negara yang sudah defisit energi fosil dibandingkan penggunaannya yang terus meningkat dengan meningkatnya industri dan pemakaian kendaraan bermesin dengan bahan bakar minyak.