Kecerian Dan Kebersamaan Sambut Dies Natalis Ke-17 UTY
Kecerian dan Kebersamaan Sambut Dies Natalis ke-17 UTY
Kecerian dan kebersamaan keluarga besar Universitas Teknologi Yogyakarta sangat jelas terlihat saat acara senam dan aneka lomba dalam rangkaian memperingati Dies Natalis Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) ke 17 pada hari Sabtu 19 Oktober 2019, di halaman Kampus 1 UTY. Berkaos merah marun berpadu celana training abu-abu, mewarnai pemandangan di pelataran depan Kampus 1 UTY Jombor.
Usai foto bersama, seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan melakukan senam pagi yang dilanjutkan dengan aktivitas lomba/permainan antar tim. Dalam melaksanakan lomba, dari seluruh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, dibagi menjadi enam tim/kelompok. Setiap kelompok yang berjumlah 50 peserta terdiri dari unsur pejabat dari berbagai level, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan, yang dibagi secara merata. Pembagian untuk bekerjasama dalam tim ini, memperkuat semangat, kebersamaan dan kekompakan tersendiri, yang terlihat saat berlomba.
Keenam tim mengikuti lomba dengan penuh antusias, keceriaan, kebersamaan dan semangat kekeluargaan yang sangat tinggi.Keenam tim tersebut, menyebut dirinya masing-masing dengan Tim Jagoan Halu yang dikomandani oleh Dr. Erik Iman Heri Ujianto, M.Kom. Tim Greget Personality yang dikomadani oleh Dr. Eko Setyo Humanika, M.Hum. Tim Hebat, yang dikomdani oleh Dr. Junaidi, M.Si., C.A., Ak. Tim Cendol Dawet yang dikomandai oleh Yuli Asriningtias, S.Kom., M.Kom.. Tim Si Hebat yang dikomadani oleh Sutarman, M.Kom., Ph.D, dan tim Prenjak, yang dikomandani oleh Dr. Endy Marlina, M.T.
Keenam tim berlomba dalam enam cabang lomba. Lomba pertama adalah membuat yel-yel yang dinilai dari kekompakan, kreatifitas, dan kesesuaian dengan UTY. Lomba selanjutnya merupakan lomba ditujukan untuk yang mengasah kekompakan dan kreativitas tim. Di antara permainan yang dilaksanakan, yakni Tongkat Sakti Mencari Keranjang. Lomba tersebut berupa memindahkan bola dari dalam keranjang besar ke keranjang kecil dengan menggunakan tongkat. Setiap tim diwakili 5 peserta. Aturan yang ditentukan, peserta hanya boleh menyentuh bola dengan tongkat, dan memindahkan bola dari keranjang besar ke keranjang kecil. Pada lomba ini diperlukan strategi memilih bola yang dikeluarkan terlebih dahulu dan bagaimana strategi kerjasama mengeluarkannya.
Lomba lainnya dinamai Gurita di Tol Cipali, yang mengasah kekompakan tim dan mengasah bagaimana harus kompak mengikuti komando, serta bagaimana seseorang secara tepat memberikan komando agar tujuan tercapai, yakni memindahkan botol dengan tali dan nampan. Tidak kalah serunya juga adalah lomba Paskibranew. Mengibarkan bendera dengan cara menarik tali bendera dengan mengisi air dari penarik tali yang berupa ember. Kekompakan, semangat dan kerja keras sangat diperlukan karena untuk mengisi harus estafet dengan gelas yang bocor.Begitu pula, lomba rel melayang. Yakni mengalirkan bola tanpa disentuh saat jalan di tali untuk bisa masuk ke keranjang. Strategi grafitasi dan ketelitian, keterukuran sangat diperlukan. Kehebatan menentukan strategi sangat menentukan, dari hasilnyapun sangat beragam, mulai dari yang hanya berhasil memasukkan3 bola ke keranjang, hingga ada yang mencapai 32 bola dalam waktu yang bersamaan.
Meskipun hari panas dengan terik matahari, namun para peserta tetap bersemangat hingga pukul 11.00. Lomba putri salju, berupa memindahkan tepung dari depan ke belakang dengan peserta 13 orang per tim, menjadi lomba yang sangat seru. Meski harus kotor karena terkena tepung, semua peserta tanpak sangat menikmati perlombaan dan ceria hingga akhir. Dan diakhir lomba diberikan lomba dengan tajuk Mau Sayang Harus Kenal yang merupakan lomba menjawab lima pertanyaan dengan waktu terbatas. Pertanyaan yang diajukan sekitar ke-UTYan.
Selain permainan antar tim, panitia Dies Natalis ke-17 tahun ini juga membagian doorprise berupa 10 sepeda kepada segenap tenaga pendidik dan kependidikan. Doorprise dilakukan dengan cara undian nomor kehadiran. Selain itu, Tim yang berhasil mendapatkan juara dalam perlombaan, juga diberikan hadiah. Termasuk juara umum.
Keluar sebagai juara umum, yakni Tim Hebat yang menggondol berbagai macam perlombaan. Di antaranya yakni juara dua lomba Rel Melayang, juara dua Lomba Paskibranew, juara dua lomba Putri Salju, dan juara dua lomba Mau Sayang Harus Kenal.