Mahasiswa UTY Kembangkan Tongkat Bantu Jalan Bagi Tunanetra Dengan Teknologi Sensor Ultrasonik
Mahasiswa UTY Kembangkan Tongkat Bantu Jalan Bagi Tunanetra dengan Teknologi Sensor Ultrasonik
Saat ini, penyandang tunanetra masih menggunakan tongkat konvensional untuk membantunya dalam rangka untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Namun penggunaan tongkat konvensional ini, diketahui masih memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah tongkat tersebut harus menyentuh objek terlebih dahulu, agar kemudian dapat mengetahui berapa jarak antara pengguna dengan objek tersebut.
Kondisi tersebut kemudian mendorong lima mahasiswa dari Prodi Teknik Industri UTY yakni, Rahman Hakim Golonda, Danang Adi Pratama, Alansyah Faturohman, Rickhy Hidayat dan Rifki Ade Setiawan, untuk mengembangkan Tongkat Bantu Jalan bagi Tunanetra yang dilengkapi dengan Sensor Ultrasonik. Pengembangan tersebut dibuat sebagai produk luaran pada tugas besar mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Produk yang diampu oleh Ferida Yuamita, ST., M.Sc, yang merupakan salah satu dosen Prodi Teknik Industri UTY.
Tongkat ini dirancang untuk membantu penyandang tunanetra, untuk dapat mengetahui medan yang ada di sekitarnya dan untuk mendampingi proses adaptasi terhadap lingkungan yang baru. Tim ini mematangkan konsep yang sudah ada dengan membuat tongkat yang dilengkapi sensor bunyi, dan mereka optimis bahwa inovasi ini dapat membantu dan mempermudah penyandang tunanetra dalam memahami adanya penghalang saat mereka berjalan sehingga akan mempermudah aktivitas mereka.
Rickhy sebagai perwakilan dari Tim, menjelaskan bahwa, tongkat ini menggunakan Sensor Ultrasonik yang mampu menangkap pantulan gelombang suara untuk mendeteksi keberadaan sebuah objek. Tongkat ini juga sudah dilengkapi dengan mikroprosesor dan micro USB untuk mempermudah pemrograman, serta dilengkapi dengan baterai 110 mAh, sehingga sangat mudah untuk mengisi daya dengan charger USB type C. Agar lebih mudah digunakan, tongkat ini juga sudah dilengkapi dengan knob putar untuk mengatur jarak pembacaan sensor agar bisa menyesuaikan pada tempat tertentu.
“Kami melakukan research dan development, dengan menambahkan inovasi dari produk yang sudah ada, inovasinya sendiri adalah dengan menambahkan modul GPS dan Sensor Ultrasonik. Modul GPS memungkinkan produk dapat dikendalikan dari jarak jauh dan memudahkan untuk men-tracking pengguna tongkat ini. Kemudian sensor ultrasonik ditanamkan untuk menangkap pantulan gelombang suara dari objek”, kata Rickhy.
Sementara itu, Ferida Yuamita, ST., M.Sc, selaku Kaprodi Teknik Industri UTY, menyampaikan bahwa, melalui produk yang dihasilkan oleh mahasiswa Prodi Teknik Industri UTY kali ini, kembali menunjukkan pencapaian kompetensi yang mampu diperoleh oleh mahasiswa, yang memang diharapkan oleh Prodi untuk mampu mengidentifikasi, menentukan dan melakukan analisa terhadap peluang-peluang baru bagi pengembangan produk inovatif berdasarkan kebutuhan dari masyarakat sekitar.
“Produk ini adalah inovasi yang bagus karena berlandaskan kebutuhan nyata bagi teman-teman tunanetra”, ujar Ferida.
Selanjutnya, produk ini diketahui akan dikaji dan dikembangkan kembali, agar kemudian dapat diproduksi secara massal dengan biaya yang lebih terjangkau. Sehingga nantinya dapat dimanfaatkan oleh penyandang tunanetra yang membutuhkan.