Prodi Bimbingan Dan Konseling UTY Dan PsDK UGM Gelar Guest Lecture Series : Memutus Rantai Masalah, Memahami Dan Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba

Prodi Bimbingan dan Konseling UTY dan PsDK UGM Gelar Guest Lecture Series : Memutus Rantai Masalah, Memahami dan Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba

Prodi Bimbingan dan Konseling UTY dan PsDK UGM Gelar Guest Lecture Series : Memutus Rantai Masalah, Memahami dan Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba

Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling (BK), Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) yang bekerja sama dengan Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PsDK) Universitas Gadah Mada (UGM), sukses menggelar acara Guest Lecture Series: Memutus Rantai Masalah, Memahami dan Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba pada Rabu (8/5) kemarin.

Acara yang digelar di Auditorium Mandiri Lantai 4, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) UGM tersebut, dihadiri oleh Ketua Program Studi S1 PsDK UGM, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si; Dosen Program Studi S1 PsDK UGM, Kafa Abdallah Kafaa, S.Sos., M.A; Dosen S1 Bimbingan dan Konseling UTY, Nararya Rahadyan Budiyono, S.Pd., M.Pd; Penyuluh dari Badan Narkotika Nasional (BNN DIY) Herlina Rahmawati, S.IP; dan seluruh peserta dari berbagai kalangan.


Acara ini dibuka dengan sambutan dari Ketua Program Studi S1 PsDK UGM, Dr. Silverius Djuni Prihatin, M.Si., yang menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya masalah narkoba dari dulu sampai sekarang, tidak pernah terputus rantai permasalahannya, dan acara ini menurutnya sangat bagus untuk menyumbangkan pemikiran tentang bagaimana kita harus memutus rantai masalah tersebut.


“Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya acara ini, karena dari dulu sampai sekarang rantai masalah narkoba tidak pernah benar-benar terputus. Acara ini saya kira akan menyumbangkan pemikiran terkait bagaimana memutus rantai persoalan itu. Semoga kerja sama antara Prodi PsDK UGM dan Prodi BK UTY bisa terus terjalin, dan dapat menyajikan event-event lainnya, yang penting bagi generasi muda penerus bangsa”, ungkap Djuni.


Kemudian materi dilanjutkan oleh Dosen S1 PsDK UGM, Kafa Abdallah Kafaa, S.Sos., M.A., yang menyoroti secara teoretis terkait problem penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, masalah penyalahgunaan narkoba dapat dikaji secara sosiologis dalam konteks masalah sosial (social problem).


“Dalam kehidupan kita sehari-hari penyalahgunaan narkoba dapat menimbulkan berbagai dampak sosial, beberapa diantaranya adalah dampak kesehatan individu dan masyarakat (overdosis, penyakit menular, dan menghilangkan nyawa); kemudian dampak ekonomi, yang membuat para pecandu narkoba mencari uang dari berbagai sumber yang “tidak halal” untuk membeli narkoba; dan dampak pada hubungan sosial, di mana para pecandu atau pengedar narkoba mendapat stigma negatif di masyarakat dan membuat mereka dijauhi” ungkap Kafaa.


Sementara itu, materi kemudian dilanjutkan oleh Dosen Prodi S1 Bimbingan dan Konseling UTY, Nararya Rahadyan Budiyono, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan bahwa tidak bisa dipungkiri bahwa kampus-kampus memang tidak bisa dipastikan zero narkoba, karena kita tidak bisa mengontrol hari per hari kegiatan mahasiswa. Untuk itu, penting bagi kita semua untuk kembali pada diri sendiri dan berani mengatakan tidak pada narkoba.


“Memang tidak bisa dipastikan bahwa kampus-kampus akan zero narkoba, karena kita tidak bisa mengontrol kegiatan harian Anda. Untuk itu penting bagi kita semua untuk mengatakan tidak pada narkoba. Fokuslah pada tujuan dan cita-cita Anda, berpikir positif, dan lakukan hal-hal yang mendukung tujuan dan cita-cita Anda”, ungkap Nararya.


Terakhir, materi disampaikan oleh Herlina Rahmawati, S.IP., Penyuluh dari BNN DIY. Ia menyampaikan bahwa penyalahgunaan gelap narkotika sudah sangat berbahaya, bahkan ia menyebutkan bahwa di seluruh dunia, korbannya sudah mencapai 280 juta orang.


“Penyalahgunaan gelap narkotika sudah menjadi fenomena global, bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. Mengacu pada data yang dikeluarkan oleh United Nation Office on Drug and Crime (UNODC), tahun 2022 saja, jumlah korban penyalahgunaan gelap narkotika mencapai 280 juta orang. Ini menggerakkan kekuatan internasional untuk bersama-sama berperang melawan narkoba”, ungkap Herlina.


Secara umum, acara kemarin berlangsung meriah dan dipenuhi antusiasme peserta. Para peserta mendapatkan tambahan ilmu dari pemateri, dan bersama-sama berupaya untuk memutus rantai penyalahgunaan narkoba.


menu
menu