Prodi Ilmu Hubungan Internasional UTY Bersama Badan Kesbangpol DIY Gelar Pendidikan Politik Bagi Mahasiswa Di Lingkungan DIY

Prodi Ilmu Hubungan Internasional UTY bersama Badan Kesbangpol DIY Gelar Pendidikan Politik bagi Mahasiswa di Lingkungan DIY

Prodi Ilmu Hubungan Internasional UTY bersama Badan Kesbangpol DIY Gelar Pendidikan Politik bagi Mahasiswa di Lingkungan DIY


Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (UTY), pada hari Rabu (07/6) lalu, diketahui telah menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pendidikan politik dengan tema “Peran Pemuda dalam Mengantisipasi Politik Identitas dan Hoaks Menjelang Pemilu 2024”. Kegiatan ini dilakukan di Hotel Khas Malioboro, Gondomanan, Yogyakarta, dan terselenggara berkat kerjasama antara UTY dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Hadir dalam kegiatan ini, Wayan Budyanto, S.Ag., M.Si dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DIY; Puguh Toko Arisanto, S.IP., M.A., yang merupakan Dosen dari Prodi llmu Hubungan Internasional UTY; Muhammad Syafi’i, S.Psi., perwakilan dari DPRD DIY; dan Aldo Iwak Kebo, Seniman DIY. Acara tersebut diketahui juga turut dihadiri oleh Muhammad Ridha Iswardhana, S.I.P., M.A, Dosen Ilmu Hubungan Internasional UTY, yang bertugas sebagai moderator dalam acara tersebut. 


Acara ini berangkat dari banyaknya pemuda atau pemilih pemula yang mempunyai hak suara dalam Pemilu 2024 mendatang. Menurut data KPU, diperkirakan ada sekitar 110 juta pemilih pemuda seluruh Indonesia dalam Pemilu 2024 mendatang. Generasi Millenial dan Generasi Z yang tidak bisa dipisahkan dari penggunaan media sosial, dikhawatirkan akan memicu permasalahan terkait banyaknya informasi hoaks dan politik identitas di media sosial, jika tidak dikelola dan diberikan pendidikan politik yang baik sejak sekarang.


Antisipasi Hoaks dan Politik Identitas


Sebagaimana yang disampaikan oleh Puguh Toko Arisanto, dosen Ilmu Hubungan Internasional UTY, bahwa media mempunyai kemampuan untuk menggiring opini publik. Untuk itu, harus diantisipasi terkaitnya adanya hoaks dan kepentingan kelompok terkait informasi yang disampaikan oleh media.


“Kita harus pandai dalam memilah dan memilih informasi, dan sebagai penonton atau pembaca harus cerdas dan kritis dalam menerima berita yang masuk. Selalu tanamkan sikap kritis dan tidak langsung percaya, memeriksa kembali berita dari situs lain, dan berhati-hati dalam membagi berita ke orang lain”, ujar Puguh dalam sesi diskusi.


Sementara itu, Wawan Budiyanto, perwakilan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DIY, menyarankan agar generasi muda tidak golput. Ia menyampaikan bahwa nasib rakyat Indonesia ditentukan oleh pilihan generasi muda dalam pemilu nanti.


“Jika Anda peduli dengan nasib bangsa Indonesia, maka Anda tidak boleh golput dan harus menggunakan hak suara Anda dalam pemilu 14 Februari 2024 nanti, karena nasib bangsa ini ada di tangan Anda”, ucap Wawan.


Hindari Polarisasi


Berkaitan dengan pengabdian masyarakat ini, Kaprodi Ilmu Hubungan Internasional UTY, Adi Wibawa, S.I.P., M.A., yang turut hadir, menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat ini penting untuk dilaksanakan dalam rangka untuk menghindari kejadian di pemilu 2019 kemarin, di mana pemilu diwarnai dengan polarisasi masyarakat yang amat tegang.


“Kami mengharapkan agar para pemilih muda ini, menjadi pemilih yang bertanggungjawab dan mampu menjaga kondusivitas baik di dunia nyata maupun dunia maya, dan menghindari ketegangan dan polarisasi di masyarakat” ucap Adi.


Secara umum, kegiatan pengabdian masyarakat yang terselenggara atas kerja sama antara Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UTY dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY kemarin, berlangsung meriah. Peserta juga hadir dari berbagai kampus di DIY seperti dari UTY, Universitas Amikom Yogyakarta dan UPN “VETERAN” Yogyakarta. Mereka terlihat antusias dan bersemangat dalam bertanya pada narasumber.


menu
menu