Seminar PWK: Pengelolaan Pesisir Berbasis Sustainable Development
Seminar PWK: Pengelolaan Pesisir berbasis Sustainable Development
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) mengadakan acara kuliah umum dengan tema Pengelolaan Wilayah Pesisir berbasis Sustainable Development pada Sabtu, 4 Mei 2019. Acara ini diselenggarakan di Kampus 2 UTY. Kuliah umum tersebut menghadirkan Dr. Aprijanto, S.T., M.Si, Chief Engineer Perkayasa di Pusat Teknologi Rekayasa Industri Maritim – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PTRIM-BPPT). Acara ini dipandu oleh Bayu Argadyanto Prabawa, S.Si., M.Sc selaku moderator.
Dalam paparannya, Aprijanto menyampaikan dasar-dasar pembangunan dan pengelolaan wilayah pesisir yang mengedepankan unsur lingkungan yang disebut sustainable management. Menurutnya,proses perencanaan dan pengelolaan di wilayah pesisir yang ideal, harus menggabungkan antara peran pemerintah, swasta, dan masyarakat yang selanjutnya disebut dengan Integrated Coastal Management (ICM). Selain itu, pemateri juga membahas secara detail mengenai struktur pengelolaan ruang laut dan wilayah pesisir beserta dokumen perencanaannya. Pembahsan juga meliputi pembangunan pelabuhan yang sustainable mulai dari Rencana Induk Pelabuhan (RIP) hingga dasar penentuan lokasi dan pelaku kegiatan. Dalam kesempatan itu, Aprijanta juga menjelaskan tentang tahapan perencanaan kawasan pesisir dalam sudut pandang planner, yang merupakan inti dari ICM. Kepada para peserta seminar ia juga menyampaikan isu dan masalah dalam pengelolaan wilayah pesisir yang terjadi khususnya di Indonesia saat ini.
Dalam sambutannya, Ketua Program Studi PWK UTY, Ratika Tulus Wahyuhana, S.T., M.T. menyampaikan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah yang potensial untuk dikembangkan sehingga aspek-aspek keberlanjutannya penting untuk diperhatikan.
Kuliah umum tersebut mendapat sambutan antusias dari mahasiswa. Beberapa peserta kuliah mengajukan pertanyaan berkaitan dengan penerapan sustainable development di wilayah pesisir yang sudah menurun kualitas lingkungannya seperti di pantai utara Jawa, bagaimana strategi merancang sirkulasi pelabuhan yang nyaman di pusat kota, hingga pengoptimalan pemanfaatan wilayah pesisir selain untuk kegiatan pariwisata.