“Tubuhku Milikku” Inovasi Media Edukasi Seksual Berbentuk Pop Up Book, Sebuah Karya Dari Mahasiswa UTY

“Tubuhku Milikku” Inovasi Media Edukasi Seksual Berbentuk Pop Up Book, Sebuah Karya dari Mahasiswa UTY

“Tubuhku Milikku” Inovasi Media Edukasi Seksual Berbentuk Pop Up Book, Sebuah Karya dari Mahasiswa UTY

Anak-anak adalah pihak yang rentan terhadap informasi yang salah mengenai seksual, karena pada kenyataannya, kebanyakan kasus kekerasan seksual terhadap anak, dilakukan oleh orang-orang terdekat korban yang sebenarnya masih berstatus keluarga. Faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya pelecehan dan kekerasan seksual kepada anak adalah kurangnya edukasi seksual.

Anak-anak yang menjadi korban di dalam kasus pelecehan seksual akan mengalami trauma, yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang mereka. Anak-anak yang mengalami trauma karena kasus pelecehan dan kekerasan seksual, jika tidak ditangani dengan serius, bisa saja mengalami gangguan pedofilia. Pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya, dengan memberikan edukasi seksual pada anak sedini mungkin. Namun, Pendidikan seksual di Indonesia masih menjadi kontroversi, masih banyak anggota masyarakat yang belum menyetujui pendidikan seksual di rumah maupun di sekolah. Secara umum, pandangan masyarakat tentang pendidikan seksual merupakan hal yang masih dipandang “tabu” untuk dibicarakan terhadap anak, terutama pada anak usia dini.

Berkaca dari fenomena tersebut, lima mahasiswa dari Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), membuat sebuah inovasi produk Pop Up Book Sexual Education, sebagai media pendidikan anak usia dini, guna melindungi anak dari pelecehan dan kekerasan seksual dengan judul “Tubuhku Milikku”. Adapun buku tersebut telah diterbitkan oleh perusahaan yang didirikan sendiri oleh mahasiswa tersebut, yaitu penerbitan “Awareness Book”.

Kelima mahasiswa UTY tersebut ialah Syifa Kamila (dari Prodi Psikologi), Auroura Alya Mawarsita A. (dari Prodi Psikologi), Wee Bee Lian (dari Prodi Psikologi), Anwar Syaifullah R. (dari Prodi Manajemen), dan Vincentius Damar P ( dari Prodi Manajemen). Kelima mahasiswa tersebut, mempunyai ide awal pembuatan buku tersebut, berangkat dari banyaknya keluhan para orang tua yang kesulitan menyampaikan edukasi seksual kepada anak-anaknya, serta masih jarangnya media pendidikan seksual untuk anak usia dini. Diketahui dalam rangka mewujudkan ide tersebut, kelima mahasiswa tersebut telah berhasil memperoleh pendanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI.

Menurut Syifa selaku ketua tim PKM ini, “Tubuhku Milikku” merupakan pop up book sexual education yang memilik cerita ringan, pop up yang interaktif, ilustrasi yang menarik dan dapat melatih motorik halus anak dengan cara menggerakkan animasi yang ada di dalam buku. Selain itu, buku tersebut memiliki harga yang lebih rendah, jika dibandingkan dengan harga buku sejenisnya.

Yanies Novira Soedarmadi, S.Psi. M.Psi, selaku dosen pembimbing dari tim PKM ini, menyampaikan bahwa, buku ini telah disusun berdasarkan hasil riset yang telah dilakukan, agar isi dari buku bisa sesuai dengan tahapan perkembangan anak usia dini. Lebih lanjut, Yanies menjelaskan bahwa, buku ini telah dicetak dengan bentuk pop up agar dapat menarik perhatian anak, sehingga anak tidak merasa bosan ketika membaca buku tersebut. Adapun isi dari buku tersebut bercerita tentang sebuah keluarga yang memilik 2 anak yaitu Doni dan Dina. Melalui buku tersebut, akan diceritakan tentang Doni dan Dina yang bertanya tentang private part pada tubuhnya seperti bagian mulut, dada, alat kelamin dan bokong, serta dalam buku ini juga diceritakan tentang bagaimana seorang anak, melindungi diri mereka dari pelecehan seksual. Selain itu, pada buku terdapat bagian yang dapat di tarik, dibuka dan dimainkan oleh anak, sehingga tentunya dapat meningkatkan motorik halus pada anak tersebut.

Saat ini, buku tersebut diketahui telah dijual kepada publik. Buku tersebut telah dijual secara online melalui media sosial seperti Instagram dan WhatsApp, juga melalui e-commerce seperti Shopee. Selain itu, tim PKM ini juga melakukan kerjasama dengan sebuah karang taruna, sebagai penyedia buku melalui sebuah program Perpustakaan Masuk Rumah.

menu
menu