UTY Dan Bawaslu Sukses Gelar Seminar “Meningkatkan Peran Partisispasi Mahasiswa Dalam Pengawasan Pemilu Serentak Tahun 2024”
UTY dan Bawaslu Sukses Gelar Seminar “Meningkatkan Peran Partisispasi Mahasiswa dalam Pengawasan Pemilu Serentak Tahun 2024”
Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), kemarin, Kamis (22/8), sukses menyelenggarakan acara seminar “Bawaslu Ngampus: Meningkatkan Peran Partisipasi Mahasiswa Dalam Pengawasan Pemilu Serentak Tahun 2024”.
Acara ini digelar di Ruang Sidang Lantai 3, Kampus 1 Universitas Teknologi Yogyakarta. Hadir dalam acara ini, Wakil Rektor IV UTY, MS. Hendriyawan, M.Eng., Ph.D., pemateri antara lain: Moch. Edward Pahlevi, Komite Independen Sadar Pemilu; Masykurudin Hafidz, Akademi Pemilu dan Demokrasi (APD), dan Lucitania Rizky, S.IP., MA., pengamat sekaligus dosen Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta.
Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor IV UTY, MS. Hendriyawan, M.Eng., Ph.D., yang menyampaikan bahwa ia sangat senang akhirnya UTY terpilih sebagai salah satu pihak yang dapat bekerja sama dengan Bawaslu di antara berbagai kampus di seluruh Indonesia. Ia juga mengingatkan pentingnya partisipasi mahasiswa untuk mengawasi jalannya pemilu secara demokratis.
“Anda mahasiswa semuanya, adalah calon pemimpin masa depan, untuk itu Anda dan kita semua harus ikut berpartisipasi baik dalam pelaksanaan maupun pengawasan pemilu serentak nanti. Kita juga harus menjadi pemilih yang cerdas dengan melihat calon berdasarkan programnya bukan semata-mata sosoknya saja”, ungkap Hendriyawan.
Sementara dalam jalannya materi, pembicara pertama, Moch Edward Trias Pahlevi, menyampaikan bahwa terdapat beberapa potensi dalam masalah Pilkada, untuk itu masyarakat terutama mahasiswa harus terlibat secara aktif dalam mengawasi seluruh proses pemilu.
“Masalah-masalah yang mungkin akan muncul dalam Pilkada 2024 ini, adalah pertama disinformasi ataupun kericuhan yang dimunculkan di media sosial. Kedua, politik uang. Ketiga, netralitas penyelenggara dan konflik kekerasan. Untuk itu, masyarakat perlu terlibat dalam semua proses pelaksanaan pemilu”, ungkap Edward.
Pembicara kedua, Masykurudin Hafidz, dalam materinya menyampaikan pentingnya pengawasan yang partisipatif. “Pengawasan pemilu hari-hari ini kian penting, sebab dengan pengawasan partisipatif Anda dapat memberikan catatan kepada penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) serta memberikan penilaian substansial terhadap penyelenggaraan pemilu”, ungkap Hafidz.
Sementara pembicara terakhir, Lucitania Rizky, S.IP., M.A., menyampaikan tantangan partisipasi pemuda dalam proses politik dan demokrasi. “Ada berbagai tantangan bagi pemuda dalam proses partisipasi politik, di antaranya akibat dari globalisasi, apatisme, dan stigma bahwa generasi muda dianggap belum matang dan kurang mandiri”, ungkap Lucitania.
Secara umum, acara kemarin berlangsung meriah. Ruang Sidang Lantai 3
terpantau penuh dengan berbagai pemuda dari kampus-kampus di Yogyakarta. Mereka
juga sangat antusias dalam bertanya. Semoga ini menjadi awal yang baik dari
partisipasi pemuda bagi proses pemilu serentak tahun 2024 ini.