UTY Pacu Gairah Entrepreuneur Muda
UTY Pacu Gairah Entrepreuneur Muda
Setiap mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarta diberi bekal kemampuan untuk menjadi seorang wirausahawan, melalui mata kuliah Kewirausahaan. Sebagai wujud implementasi atau praktik dalam berwirausaha, diselenggarakannya acara Expo dan Bazar Kewirausahaan. Acara tersebut digelar di Kampus 2 UTY tanggal 29 April hingga 3 Mei 2019. Terdapat 200 kelompok wirausahaan mahasiswa dan 60 stand mahasiswa yang mempromosikan produk hasil karya sendiri. Para peserta tersebut berasal dari enam belas kelas kewirausahaan. Adapun produk yang digelar meliputi jasa konsultan, bimbingan belajar, handicraft, edukatif, makanan, asesoris, jasa desain, dll.
Vera Desy Nurmalia, S.E., M.M., selaku koordinator mata kuliah kewirausahaan, dalam sambutan pembukaan Bazar, mengatakan bahwa kegiatan bazar ini merupakan upaya untuk memupuk jiwa dan semangat berwirausaha bagi mahasiswa UTY. Vera Desymenambahkan bahwa adanya Wakil Rektor IV, Bidang Kreativitas, Inovasi dan Kewirausahaan, yang dijabat oleh Joko Sutopo, S.T., M.T., menjadikan peluang keterampilan berwirausaha mahasiswa UTY berprospektif tinggi dan bisa didorong secara berkelanjutan.
Vera Desy menyampaikan bahwa kegiatan bazar merupakan salah satu ajang dalam berlatih secara nyata dalam berwirausaha, yang tentunya akan memperluas lapangan kerja. Menurutnya, dengan berlatih untuk menjual produk, maka nantinya akan memberikan bekal keterampilan dan pengetahuan dalam berwirausaha.
Hadir dalam pembukaan Expo dan Bazar tersebut, beberapa Pengurus Yayasan Dharma Bhakti IPTEK, beberapa Pimpinan UTY, para Dosen, dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Dharma Bhakti IPTEK, Prof. Dr. Hj. Zulhawati, M.M., dalam mengatakan bahwa rangkaian acara tersebut mengajarkan mahasiswa untuk tidak lagi menerima pengajaran di kelas saja. Melainkan langsung praktik membuat produk dan sekaligus memasarkannya. Selain itu, ia menyampaikan bahwa kehadiran Wakil Rektor IV, menjadi salah satu cara dalam mengakomodasi mahasiswa yang memunyai kreativitas, inovasi, dan jiwa entrepreneurship yang tinggi. Dalam kesempatan itu, Prof. Zulhawati juga menegaskan bahwa produk halal akan mempunyai prospek yang luas di masa depan. Menurutnya, apa yang dikatagorikan sebagai produk halal, bukan semata soal makanan, melainkan juga proses dalam pembuatan produk. Dengan kata lain, kehalalan adalah persoalan Human Capital Halal, yang bersih, syar’i dan higienis. Jika para mahasiswa UTY nantinya menjadi wirausahawan, maka ia berharap dan berpesan untuk menjadi wirausahawan yang berbasis halal.