UTY Selenggarakan Kegiatan Refreshing Dosen “AI Dalam Pendidikan: Dampak Teknologi Dan Antisipasinya”

UTY Selenggarakan Kegiatan Refreshing Dosen “AI dalam Pendidikan: Dampak Teknologi dan Antisipasinya”

UTY Selenggarakan Kegiatan Refreshing Dosen “AI dalam Pendidikan: Dampak Teknologi dan Antisipasinya”


Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), menyelenggarakan kembali kegiatan Refreshing Dosen, yang kali ini mengangkat topik tentang AI dalam Pendidikan: Dampak Teknologi dan Antisipasinya, dengan mengundang Prof. Ir. Paulus Insap Santosa, M.Sc., Ph.D., IPU., seorang Guru Besar Ilmu Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, sebagai pembicara. Kegiatan ini digelar di Ruang Sidang Lantai 3, Kampus 1 Universitas Teknologi Yogyakarta, Jombor, Mlati, Sleman, pada Jumat (21/6) kemarin.


Kegitan ini ditujukan bagi para dosen di lingkungan UTY, dalam menyikapi kehadiran Artificial Intelegence (AI) yang ikut mewarnai dinamika dunia pendidikan, khususnya penggunaan berbagai aplikasi berbasis AI, yang tentu saja memiliki dampak positif dan negatif.


Rektor UTY, Dr. Bambang Moertono Setiawan, M.M., Akt., CA., yang datang memberikan sambutan, ikut mengapresiasi dengan baik terselenggaranya acara ini. Menurutnya dampak Artificial Intelegence dalam dunia pendidikan sangat terasa, bahkan menurut sebuah penelitian yang beliau baca, pada tahun 2026 sampai 2039 mendatang, akan terjadi krisis orisinalitas karya ilmiah.


“Dalam sebuah penelitian yang saya baca, diprediksi pada tahun 2026 sampai 2039, akan terjadi krisis orisinalitas karya ilmiah. Hal ini disebabkan karena membuat karya ilmiah sudah bisa dikerjakan oleh aplikasi-aplikasi berbasis Artificial Intellegence, sehingga Artifiacial Intellegence sendiri juga akan mengalami krisis, yaitu krisis database. Itulah salah satu dampak dari penggunaan AI, maka dari itu, acara hari ini penting bagi kita untuk menambah wawasan bagi kita bersama”, ungkap Rektor UTY.


Dalam penjelasannya, Prof. Paulus Insap Santosa, menyoroti perkembangan Artificial Intellegence yang semakin menakjubkan. Tetapi yang perlu diingat, menurut Prof. Paulus Insap, kita harus menempatkan AI sebagai tools (alat), yang penggunaannya dikembalikan kepada manusia yang menggunakan.


“AI merupakan alat (tools) yang harus kita gunakan secara bijak. Jangan sampai alat itu justru memperalat diri kita sendiri, dan kita yang dirugikan. Justru sebaliknya, alat itu harus kita manfaatkan, agar penggunaannya dapat memberikan manfaat bagi kita”, ungkap Prof. Paulus Insap.


Dalam materinya, Prof. Paulus Insap juga menjelaskan tentang pentingnya kita menghargai hak cipta orang lain. Beliau juga sempat mendemonstrasikan karakter tulisan yang diperoleh dari penggunaan aplikasi Chat GPT, dan menjelaskan pentingnya etika dalam penggunaan artificial intellegence.


Secara umum, acara ini berlangsung meriah. Dosen-dosen dari seluruh Program Studi di lingkungan Universitas Teknologi Yogyakarta, hadir dan ikut meramaikan acara. Dalam sesi diskusi para dosen juga tampak antusias dalam mengajukan pertanyaan kepada narasumber.


menu
menu