Yuk, Nabung Saham
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Teknologi Yogyakarta (KSPM UTY) mengadakan kegiatan “Seminar Pasar Modal” dengan tema “Peran Pasar Modal Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0”.
Seminar yang berlangsung di Kampus 1 Universitas Teknologi Yogyakarta Selasa 26 Februari 2019 tersebut dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Komunikasi Drs. Rokhmat, M.M., Akt. dan dihadiri oleh Dra. Fran Sayekti, MBA., Akt., CA. (Pembina Kelompok Studi Pasar Modal). Adapun narasumber, yaitu Kak Agnes dari Indonesia Stock Exchange Cab. Yogyakarta dan Yuni Astuti (Pemateri dari Danareksa Sekuritas). Kegiatan ini diikuti lebih kurang 100 peserta.
Dalam sambutannya, Rokhmat menyampaikan bahwa kiprah kegiatan dan SDM mahasiswa yang tergabung dalam KSPM UTY patut dibanggakan. Terbukti UKM KSPM sering diminta UTY untuk mengisi materi pada tamu-tamu SMA/SMK/MA dari berbagai daerah, yang mengunjungi UTY. Memiliki wawasan luas dengan mengikuti isu-isu bisnis terkini serta membuat trend perkembangan bisnis merupakan keunggulan tersendiri yang menjadi diferensiasi bagi seorang lulusan perguruan tinggi. Oleh karena itu iapun sangat mendukung acara tersebut yang merupakan pekan kegiatan pasar modal KSPM UTY.
Jaya Permana Selaku Ketua Umum KSPM menyampaikan bahwa acara ini merupakan program kerja utama UKM KSPM. Menurutnya, acara tersebut diadakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Universitas Teknologi Yogyakarata agar sadar pentingnya investasi sejak usia muda. Iapun mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan waktu di sela-sela kuliah dengan kegiatan yang bermanfaat, dinataranya dengan mengikuti perkembangan bisnis baik di tingkat nasional maupun nternasional.
Dalam paparannya, Kak Agnes menyampaikan betapa pentingnya berinvestasi sejak dini. Dalam kesempatan itu ia menyampaikan bahwa Bursa Efek Indonesia memiliki program “Yuk Nabung Saham”. Program ini digulirkan dengan harapan masyarakat antusias untuk mulai berinvestasi. Untuk itu, iapun menyampaikan tips untuk memilih investasi yang memberikan prospek masa depan yang menguntungkan, dengan menjelaskan secara rinci analisa-analisa, terhadap perkembangan perusahaan terkait dengan prospek dan isu-isu yang bisa mempengaruhi dunia bisnis. Menurutnya kemudahan menggunakan internet dan android, sudah seharusnya digunakan untuk merancang masa depan sejak masih kuliah. Karena, kini investasi dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan murah. Dengan modal Rp. 100.000 sudah dapat berinvestasi saham, jelasnya. Ia menambahkan bahwa saat ini mekanisme pembelian saham sudah dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, dengan bermodalkan Android dan juga jaringan internet. Dengan demikian, masyarakat dapat melakukan pembelian saham melalui platform-platfrom yang telah disediakan oleh perusahaan sekuritas terdaftar, ungkapnya. Meningkatnya jumlah investor dalam negeri tentunya akan membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur-infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah, tambah Kak Agnes.
Sementara itu, Yuni Astuti selaku pemateri dari Danareksa Sekuritas menjelaskan langkah-langkah teknis untuk dapat membeli saham. Yuni Astuti mengatakan “untuk bertransaksi saham, kita perlu untuk memiliki akun terlebih dahulu”. Sedangkan untuk membuat akun ini prosesnya sangatlah mudah dengan persyaratan KTP, KTM, NPWP (jika ada), fotocopy buku tabungan, dan materai 6000. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa setelah peryaratan telah lengkap tinggal mendatangi perusahaan sekuritas yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Yuni Astuti menyampaikan bahwa selain dari saham, Pasar Modal Indonesia juga memiliki produk-produk lain yang dapat dijadikan alternatif, antara lain Reksadana, Obligasi, Warrant dll. Namun untuk jangka panjang, berinvestasi pada saham memiliki keuntungan yang sangat menggiurkan. Dividen salah satunya, apabila seorang investor menabung untuk jangka waktu yang panjang, investor dapat menikmati laba yang di distribusikan oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya dalam bentuk (dividen). Kegiatan ini diharapkan mampu untuk menarik investor muda khususnya di kalangan mahasiswa-mahasiswi di perguruan tinggi.