HIMAKOM UTY Sukses Gelar Acara “Communication Sharing Center: Handling Internal Crisis At The Organizational And Company Level”

HIMAKOM UTY Sukses Gelar Acara “Communication Sharing Center: Handling Internal Crisis at the Organizational and Company Level”

HIMAKOM UTY Sukses Gelar Acara “Communication Sharing Center: Handling Internal Crisis at the Organizational and Company Level”


Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), sukses menggelar acara Communication Sharing Center 1.0, Handling Internal Crisis at the Organizational and Company Level, pada Selasa (20/2) kemarin. Acara ini digelar di Ruang Sidang Lantai 3, Kampus 1 UTY, Jombor, Sleman.


Turut hadir dalam acara ini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dekan Fakultas Bisnis & Humaniora, Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi, dan seluruh Dosen Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta.


Acara ini, menampilkan dua pemateri ternama, diantaranya ialah Vivi Faradila, S.Psi., CCHt., CHRM, Human Experience Management, G Media; dan Dani Kurniawan, S.I.Kom., M.I.Kom., Dosen Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Klaten.


Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Bisnis & Humaniora UTY, menyambut baik terselenggaranya acara ini. Menurutnya, upaya untuk mengetengahkan krisis internal dalam organisasi dan perusahaan, penting untuk dilakukan mengingat organisasi atau perusahaan sekarang membutuhkan keberlanjutan (sustainability).


“Kami menyambut baik acara ini, dan menjadi penting ketika sekarang semua perusahaan dan organisasi membutuhkan keberlanjutan (sustainability). Untuk itulah, sebenarnya diperlukan identitas yang diresapi secara bersama-bersama, agar organisasi dan perusahaan itu dapat berjalan sesuai dengan track nya”, ungkap Radjaban dalam sambutannya.


Sementara itu, pemateri dalam acara ini, Vivi Faradila, menyampaikan bahwa krisis internal terjadi karena adanya situasi yang tidak diharapkan, tidak terduga, dan mengganggu stabilitas, reputasi serta citra organisasi atau perusahaan. Dari sinilah pentingnya seorang Human Experience Management, untuk berupaya membangun situasi yang kondusif bagi orang yang bekerja.


“Sebenarnya, krisis itu terjadi karena seseorang atau mungkin kelompok merasa kurang nyaman dalam lingkungan pekerjaan. Untuk itulah peran kami, sebagai Human Experience Management untuk membangun situasi yang nyaman dan kondusif bagi semua orang”, ungkap Vivi.


Sementara itu, Dani Kurniawan, yang mengajar dengan konsentrasi pada kajian Public Relations, mengatakan bahwa ketika krisis terjadi, peran PR amat penting sebagai jembatan komunikasi antara pihak-pihak yang berkonflik.


“Peran PR amat penting, terutama sebagai jembatan komunikasi. Jadi, PR adalah pihak yang netral, dan kita harus mempertemukan masing-masing kubu yang berkonflik tadi”, ungkap Dani.


Dalam pantauan kami, acara ini berlangsung meriah dan dipenuhi oleh peserta dari dalam UTY dan luar UTY. Para peserta juga tampak antusias dalam bertanya dan menanggapi pemaparan dari pemateri.


Selain itu, acara ini juga mengusung hal yang baru, di mana tidak seperti seminar pada umumnya, peserta di-setting sedemikian rupa, sehingga terbentuk berbagai grup. Masing-masing grup nantinya akan diberi persoalan untuk diselesaikan secara bersama-sama.  


menu
menu