HIMASI UTY Gelar Seminar PEPSI: Menjadi Akuntan Di Era Digital

HIMASI UTY Gelar Seminar PEPSI: Menjadi Akuntan di Era Digital

HIMASI UTY Gelar Seminar PEPSI: Menjadi Akuntan di Era Digital


Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HIMASI) Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), diketahui telah menggelar kembali acara seminar. Pada seminar kali ini, HIMASI UTY telah menyelenggarakan acara Seminar Pengenalan Prospek Karier Akuntansi (PEPSI) dengan tajuk “Find Your Passion and Develop Your Specialist Capability”, yang telah digelar pada Sabtu (4/3) kemarin, bertempat di Ruang Sidang Basement, Kampus 1 UTY.


Acara ini dihadiri oleh tiga narasumber yaitu, Cahyo Priyatno, S.E., M.Acc., Ak., CA., yang merupakan pemilik Kantor Jasa Akuntan Cahyo Suryanto Wibyana (CSW), kemudian Martin Agustian, S.E., M.M., Kepala Seksi Pengawasan II Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar, dan Sandra Pracipta, S.E., Ak., CA., CPA., ASEAN CPA., Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan juga merupakan Founder dari Kantor Akuntan Publik Sandra Pracipta.


Acara berlangsung meriah, dengan dihadiri 60 orang lebih mahasiswa. Mereka terlihat cukup antusias untuk mengikuti acara dari awal sampai akhir, ditunjukkan dengan keterlibatan mereka dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan ke pemateri.


Seminar diawali dengan penyampaian materi dari Cahyo Priyatno. Dalam pemaparannya, Cahyo turut menyampaikan bahwa di tengah pertumbuhan ekonomi era digital, seorang akuntan harus bisa beradaptasi dengan perkembangan teknologi, di antaranya dengan menguasai strategi ekonomi digital, mengembangkan skill di bidang teknologi, dan mampu merancang serta mengimplementasikan proses keuangan.


Kemajuan teknologi memang tidak bisa dipungkiri, tetapi hanya mengandalkan teknologi semata tidaklah cukup, untuk itu diperlukan akuntan yang profesional dalam proses analisis dan pengambilan keputusan bisnis. “Analisis dan keputusan bisnis tetap harus diambil oleh seorang akuntan profesional, teknologi hanya bersifat membantu saja”, ungkap Cahyo, dalam pemaparan materinya.


Sementara pembicara kedua Martin Agustian, menyampaikan bahwa berkarir di bidang perpajakan bisa menjadi salah satu pilihan dari jurusan Akuntansi. Bidang perpajakan dinilai menarik, karena menghasilkan gaji yang cukup tinggi, peluang untuk direkrut cukup besar, dan bisa ditempatkan di berbagai sektor, seperti konsultan pajak, dirjen pajak, atau perusahaan multinasional yang membutuhkan konsultan pajak.


Akan tetapi, Martin mengatakan bahwa jika ingin berkarir di bidang perpajakan, seseorang harus menjadi orang yang dinamis, punya etos kerja keras, dan totalitas dalam pekerjaan.


“Dunia perpajakan itu dinamis, dan regulasi terkait pajak juga sering kali berubah, kita harus mengikuti perkembangan itu, dan tentunya harus bekerja keras dan totalitas dalam pekerjaan”, ujar Martin.


Kemudian, pembicara ketiga dalam seminar ini, Sandra Pracipta, yang juga merupakan Alumni dari Prodi Akuntansi UTY, sekaligus menjabat sebagai Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), berusaha mengenalkan lebih dalam tentang profesi akuntan publik.


Menurutnya, dalam profesi akuntan publik, mereka harus mendapatkan kepercayaan dari pengguna terhadap kualitas audit keuangan maupun non keuangan yang dikerjakan.


“Tantangannya sekarang adalah bagaimana akuntan publik bisa mendapat kepercayaan dari pengguna terhadap kualitas audit, dan kualitas audit akan ditentukan dengan kriteria-kriteria yang terukur”, kata Sandra.


Melalui seminar ini, UTY juga sudah membuktikan bahwa banyak alumninya, utamanya alumni dari Prodi Akuntansi yang kini sudah berhasil dan sukses dalam berbagai bidang.  Seperti pemateri yang diundang dalam seminar ini, yaitu Martin Agustian, S.E., M.M., yang kini menjadi Kepala Seksi Pengawasan II Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gianyar, serta Sandra Pracipta, S.E., Ak., CA., CPA., ASEAN CPA., yang kini menjadi Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).



menu
menu