Mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional UTY Kembali Terpilih Menjadi Best Presenter Di Konferensi Internasional

Mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional UTY Kembali Terpilih Menjadi Best Presenter di Konferensi Internasional

Mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional UTY Kembali Terpilih Menjadi Best Presenter di Konferensi Internasional


Ucapan selamat patut diberikan kepada mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), atas nama Aliya Hamida, yang memenangkan kategori sebagai Best Presentation pada konferensi internasional, The 1st Bali International Conference on Social  and Political Science (BICoSP), yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana pada bulan Juli lalu. Pada konferensi internasional tersebut, Aliya diketahui menulis paper yang berjudul “Community-Based Empowerment Model for Single Mothers: A Case Study of Rumpun Nurani’s Initiatives in Yogyakarta”.


Sebagaimana diketahui, Aliya tidak sendiri dalam melaksanakan presentasi dalam konferensi internasional tersebut. Ia didampingi oleh dua orang dosen di antaranya ialah Dr. Aminah Dewi Rahmawati, S.Sos., M.Si., yang merupakan Dosen Program Studi Sosiologi Universitas Trunojoyo, dan Lucitania Rizky, S.IP., MA., yang merupakan Dosen dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UTY.


Aliya beserta tim diketahui telah mengangkat topik pada paper tersebut berangkat dari studi kasus terhadap NGO (Non Government Organization) Rumpun Nurani, di Yogyakarta, yang konsen dalam memberdayakan kelompok-kelompok single mother. Menurutnya, kelompok single mother ini punya dua tantangan besar, yaitu tantangan untuk menanggung beban finansial dan pengasuhan anak. Untuk itu, NGO Rumpun Nurani berusaha memberdayakan kelompok-kelompok single mother tersebut, dengan memberikan berbagai pelatihan untuk pemasaran produk dan pendampingan psikologi untuk pengasuhan anak. Aliya, mengatakan bahwa ia dan tim telah membangun sebuah model berkelanjutan dalam pemberdayaan single mother yang dilakukan oleh NGO Rumpun Nurani pada paper penelitiannya tersebut. Harapannya model ini, nantinya dapat dipakai dan dijadikan panutan maupun referensi bagi NGO-NGO lainnya yang berlokasi di berbagai daerah.


Saat diwawancarai, Aliya mengaku bahwa setelah mengikuti konferensi internasional, ia merasa berhasil memaksa dirinya untuk keluar dari comfort zone (zona nyaman), dan bahagia karena mendapati kesempatan untuk berkolaborasi dengan dosen dalam rangka penulisan paper tersebut.


“Rasanya setelah mendapatkan best presenter di Konferensi Internasional itu, saya merasa berhasil untuk memaksa diri saya keluar dari zona nyaman, dan bahagia juga karena dengan berkolaborasi dengan dua dosen, Bu Aminah dan Bu Lucy, dapat memicu semangat saya untuk menyelesaikan dan memenangkan suatu kompetisi, termasuk dalam kegiatan konferensi”, ucap Aliya.


Sementara itu, Kepala Program Studi Ilmu Hubungan Internasional, Adi Wibawa, S.IP., MA., mengungkapkan rasa bangganya kepada mahasiswa yang sudah berjuang untuk menembus berbagai konferensi, baik konferensi nasional maupun konferensi internasional. Terlebih, prestasi yang diraih oleh Aliya kali ini, ternyata bukanlah prestasi pertamanya dalam kegiatan konferensi. Perlu diketahui pada bulan Juni lalu, Aliya juga diketahui telah berhasil memenangkan kategori Best Paper pada Conference of Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2023. 


“Tentunya konferensi-konferensi tersebut, bisa menjadi pengalaman tersendiri bagi mahasiswa. Bangga rasanya jika mahasiswa mampu berjuang di konferensi internasional. Prodi akan selalu berupaya untuk mendampingi setiap mahasiswa agar terus berprestasi kedepannya”, ucap Adi.


menu
menu